Prabowo Kunjungi Abu Dhabi Sabtu, Pulang ke Indonesia Minggu
Sulbar, PaFI Indonesia — Presiden Prabowo Subianto akan menutup lawatan ke luar negeri dengan berkunjung ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu (23/11).
“Saya rasa saya akan ke Emirat, tanggal 23 [November],” kata Prabowo di London, Inggris di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/11).
Prabowo tak merinci akan membahas apa saja dengan pimpinan UEA nantinya. Namun, kata dia, Indonesia dan UEA merupakan sahabat dekat.
“Banyak yang dibahas, ya,” tuturnya.
Usai lawatannya ke Abu Dhabi, Prabowo akan pulang ke Indonesia pada Minggu (24/11). “Langsung pulang [tanggal] 24 saya sudah di Jakarta,” lanjutnya.
Saat ini, Prabowo berada di Inggris untuk menggelar beberapa pertemuan dengan para pemimpin di negara tersebut. Prabowo mengaku masih memiliki beberapa pertemuan terbatas di London.
Ia sempat bertemu dengan Raja Charles III di Istana Buckingham serta bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Keir Starmer di Downing Street, London.
Prabowo memulai lawatannya luar negeri sejak 8 November 2024. Ia mengawali kunjungannya ke China untuk bertemu Presiden China Xi Jinping. Setelahnya, bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di AS.
“Saya rasa saya akan ke Emirates, Abu Dhabi, tanggal 23,” kata Prabowo, dalam keterangan pers dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/11/2024).
Prabowo tak membeberkan apa saja yang akan dibahas di sana. Ia mengatakan banyak isu yang dibahas.
“Saya diterima di Abu Dhabi tanggal 23, langsung pulang, (tanggal) 24 saya sudah di Jakarta,” tuturnya.
“Ya antara dua negara sahabat yang sangat dekat ya pasti, banyak yang dibahas,” imbuhnya.
Prabowo hanya semalam di Abu Dhabi. Keesokan harinya, Prabowo kembali ke Tanah Air.
Diketahui, Prabowo tengah menjalani tur kunjungan kerja di luar negeri. Prabowo mengunjungi China, Amerika Serikat, Brasil, Peru, dan Inggris.
Saat ini Prabowo tengah berada di Inggris. Di Negeri Ratu Elizabeth itu, Prabowo bertemu dengan Raja Charles III, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Wakil Perdana Menteri Inggris Angela Rayner.