Beda dengan Rupiah yang Lesu, IHSG Melesat ke 7.163 di Awal 2025
Sulbar, PaFI Indonesia — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 7.163 pada Kamis (2/1). Indeks saham menguat 83,30 poin atau plus 1,18 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp9,01 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,77 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 316 saham menguat, 270 terkoreksi, dan 210 lainnya stagnan. Terpantau enam dari sebelas indeks sektoral melemah, di mana sektor non-cyclical jatuh paling dalam sebesar 1,62 persen.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pukul 15.30 WIB terpantau melemah 0,41 persen ke level Rp16.198 per dolar AS.
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia kompak lesu. Tercatat, indeks Nikkei 225 di Jepang minus 0,96 persen, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong jatuh 2,18 persen, dan indeks Kospi di Korea Selatan merosot 0,02 persen.
Bursa saham Eropa juga mayoritas melemah. Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris merosot 0,02 persen, indeks CAC 40 di Prancis minus 0,53 persen, dan indeks DAX di Jerman naik 0,10 persen.
Mirip, bursa Amerika dominan ‘kebakaran’. Indeks S&P 500 ambruk 0,43 persen, indeks NYSE plus 0,31 persen, dan indeks NASDAQ Composite melemah 0,90 persen.
Dengan posisi IHSG yang berakhir di level 7.163, maka saat ini nilai kapitalisasi pasar (market cap) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi Rp12.501,24 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan ketika penutupan perdagangan 30 Desember 2024 yang senilai Rp12.367,43 triliun. Hari ini IHSG bergerak di kisaran 7.088-7.163.
Secara sektoral, kenaikan IHSG terutama didukung indeks sektor basic materials (IDXBASIC) yang melonjak 1,78%, serta diikuti indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) dan energi (IDXENERGY) yang masing-masing menguat 1,5%. Penurunan paling dalam terjadi pada indeks sektor konsumer non-siklikal (IDXNONCYC), yaitu sebesar 1,72%.
Lima saham konstituen indeks LQ45 yang menjadi Top Gainers di perdagangan hari ini adalah, BBNI (+5,52%), BBTN (+4,39%),
ADRO (+4,12%), SMRA (+4,08%) dan MTEL (+3,88%). Adapun lima saham yang menjadi Top Losers, yakni ACES (-4,43%), ISAT (-4,03%), UNTR (-4,01%), MAPI (-3,55%) dan INDF (-2,92%).